Beranda | Artikel
Suka Mengutuk Akan Merusak Kepribadian Anak
Kamis, 15 Agustus 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Suka Mengutuk Akan Merusak Kepribadian Anak merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 8 Safar 1446 H / 13 Agustus 2024 M.

Kajian Tentang Suka Mengutuk Akan Merusak Kepribadian Anak

Namun, jika perkataan sudah keluar dari lisan, maka akan tercatat, karena Allah memerintahkan malaikat hafadhah untuk mencatatnya:

وَمَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf [50]: 18).

Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dalam melontarkan komentar, ucapan, atau perkataan terhadap anaknya sendiri. Jangan sampai ucapan itu menjadi doa keburukan bagi anak. Kutukan adalah doa buruk yang kita lontarkan kepada seseorang, atau dalam bahasa Al-Qur’an disebut laknat. Laknat itu adalah kutukan, dan kutukan-kutukan seperti ini sebenarnya tidak menyelesaikan masalah si anak, tetapi justru membuat masalah semakin rumit. Masalah yang lama belum selesai, malah muncul masalah baru akibat ucapan yang buruk.

Ucapan buruk juga bisa membuat hubungan antara orang tua dan anak menjadi renggang, sehingga penyelesaian masalah semakin jauh. Mengutuk remaja dan melabelinya dengan sifat-sifat yang negatif, tanpa disadari, justru akan menanamkan sifat-sifat tersebut. Secara psikologis, manusia cenderung mengingat apa yang didengarnya dan tersugesti untuk melakukannya. Misalnya, ketika seseorang berkata “jangan lihat, jangan lihat, jangan lihat,” sugesti yang muncul dalam diri kita justru adalah untuk melihat.

Demikian pula, jika seseorang terus-menerus mengatakan “kamu buruk, kamu buruk, kamu buruk,” maka sugesti dalam hatinya akan menjadi “memang saya buruk.” Sugesti ini memberikan pengaruh yang kuat terhadap orang yang dituju oleh kalimat tersebut, sehingga sifat-sifat buruk yang sebenarnya ingin dihindari malah tertanam pada dirinya. Kita sering mengatakan bahwa anak kita nakal, dan akhirnya dia benar-benar menjadi anak yang nakal—bukan sebaliknya. Padahal, maksud orang tua adalah agar anak tidak nakal. Namun, melabeli anak dengan julukan-julukan negatif justru dapat memperkuat sifat-sifat tersebut.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54381-suka-mengutuk-akan-merusak-kepribadian-anak/